Perhitungan Efisiensi Boiler ( Metode Losses )
1. Pendahuluan
Terdapat 2 metode perhitungan performance test boiler yaitu :
a. Metode langsung ( input - out put )
b. Metode tdk langsung ( Heat losses flue gas duct )
Pada perhitungan ini akan dilakukan pengujian dg metode losses flue gas duct
Standard Pengujian = ASME PTC 4 Tahun 2008
Data yg diperlukan :
Spesifikasi Boiler
Batu bara Udara
C = 51,54 % T = 39,43 C
H = 2,91 % Moisture = 1,69 %
N = 0,94 %
S = 11,01 % Flue Gas
Ash = 4,7 % T = 143 C
Bottom ash = 15 % O2 = 3,49 %
Fly ash = 85 % CO2 = 16,16 %
Moisture = 28,3 % CO = 0 %
HHV = 20.553 kJ/kg N2 = 80,35 %
Batu bara Udara
C = 51,54 % T = 39,43 C
H = 2,91 % Moisture = 1,69 %
N = 0,94 %
S = 11,01 % Flue Gas
Ash = 4,7 % T = 143 C
Bottom ash = 15 % O2 = 3,49 %
Fly ash = 85 % CO2 = 16,16 %
Moisture = 28,3 % CO = 0 %
HHV = 20.553 kJ/kg N2 = 80,35 %
Flue Gas analisis
a. Combustion of carbon
C + O2 = CO2
12 32 44
0,5154 kg 1,3744 kg 1,8898 kg
b. Combustion of Hydrogen
H + O2 = H2O
2 16 18
0,0291 kg 0,2328 kg 0,2619 kg
c. Combustion of sulfur
S + O2 = SO2
32 32 64
0,1101 kg 0,1101 kg 0,2202 kg
O2 teoritis = 1,3744 kg + 0,2328 kg + 0,1101 kg
= 1,7173 kg
N2 teoritis = 77/23 x 1,7179
= 5,749 kg
Udara teoritis = 1,7173 kg + 5,749 kg = 7,4663 kg
Jadi udara teori yg diperlukan untuk pembakaran 1 kg batu bara adalah 7,4663 kg
excess air = 3,49 ( 21 - 3,49 ) x 100 %
= 19,93 %
udara aktual = ( 1 + EA ) x Udara teoritis
= (1119,93 /100) x 7,4663
= 8,954 kg
Jadi udara aktual yg diperlukan untuk pembakaran 1 kg batu bara adalah 8,954 kg
1. Loses akibat dry flue gass
- Kerugian ini disebabkan karena adanya kalor yang ikut terbawa bersama aliran gas asap kering yang meninggalkan air heater.
= 3,30 %
3. Loses akibat moisture dalam bahan bakar
1. Loses akibat dry flue gass
- Kerugian ini disebabkan karena adanya kalor yang ikut terbawa bersama aliran gas asap kering yang meninggalkan air heater.
- Losses ini merupakan losses terbesar pada boiler.
- Massa gas asap kering ditentukan dengan cara menjumlahkan
massa tiap-tiap komponen hasil pembakaran dalam gas asap dikurangi dengan massa
H2O yang dihasilkan dari pembakaran
(m CO2 + m H2O
+ m O2 + m N2 + m SO2 - mH2O).
Dimana :
mg,dry =
massa flue gas kering (kg/kg bahan bakar)
Tfluegas =
Temperatur flue gas keluar air heater (oC)
Tair,ref = Temperatur udara referensi (oC)
HHV = Higher
Heating Value Bahan Bakar (kJ/kg)
Cpgas =
Kalor jenis flue gas pada tekanan Konstan
(kJ/kg oC)
= 4,27 %
= 4,27 %
2. Loses akibat penguapan H20 produk pembakaran
- Pembakaran H2 yang terkandung dalam bahan bakar
akan menghasilkan H2O.
- Dari perhitungan analisa kimia pembakaran, setiap pembakaran
1 kg H2 akan 9 kg H2O. H2O
yang dihasilkan dari
proses pembakaran ini akan menyerap kalor untuk berubah menjadi uap dan menyebabkan losses.
Dimana :
mH2 =
massa H2 dalam 1 kg bahan bakar (kg/kg bahan bakar)
hvgo =
Entalphy uap jenuh pada temperatur flue gas keluar air heater (kJ/kg)
hwa =
Entalphy air jenuh pada temperature ambient (kJ/kg)
HHV = Higher
Heating Value Bahan Bakar (kJ/kg)
3. Loses akibat moisture dalam bahan bakar
- Moisture
yang terkandung dalam bahan bakar akan keluar bersama flue gas dalam keadaan
superheat.
- Moisture
dalam bahan bakar akan menyerap sebagian energy pembakaran dalam bentuk kalor
sensible untuk menaikkan temperature ke titik didih, kalor latent untuk merubah
fase menjadi uap
jenuh, dan kalor superheat untuk menaikkan temperatur uap.
Dimana :
mH2O =
massa moisture (H2O) dalam 1 kg bahan bakar (kg/kg bahan bakar)
hvgo =
Entalphy uap jenuh pada temperatur flue gas keluar air heater (kJ/kg)
hwa =
Entalphy air pada temperature ambient (kJ/kg)
HHV = Higher Heating
Value Bahan Bakar (kJ/kg)
= 3,30 %
4. Loses akibat moisture dalam udara
- Moisture yang
terkandung udara sebagai kelembaban udara akan berubah menjadi uap superheat ketika keluar dari cerobong
- Perubahan
fasedari moisture ini menyerap energy panas dari pembakaran dan dihitung
sebagai
losses boiler
Dimana :
mdry,air =
massa udara pembakaran (kg/kg bahan bakar)
mmoist =
kandungan moisture dalam udara (kg/kg udara)
hvgo =
Entalphy uap jenuh pada temperatur flue gas keluar air heater (kJ/kg)
hva =
Entalphy uap air pada temperatur ambient (kJ/kg)
HHV = Higher
Heating Value Bahan Bakar (kJ/kg)
= 1,92 %
Jadi Efisiensi Boiler = 100 % - ( L1 + L2 + L3 + L4 )
= 100 - 4,27 - 3,30 - 3,30 - 1,92
= 87,21 %
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Coagulant
Flokulan,nutrisi, bakteri
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet